Senin, 30 November 2009

AKREDITASI TEKNIK INFORMATIKA

Akreditasi Teknik Informatika UMB

Permasalahan seputar akreditasi memang tidak terlalu berpengaruh bagi sebagian orang, tapi mungkin akan berpengaruh bagi mahasiswa terutama PKK yang berstatus PNS atau pun mahasiswa yang akan mengambil S2 di Universitas Negeri/Luar Negeri yang beberapa dari Instansi itu ada yang mempermasalahkan seputar akreditasi sekolah sebelumnya.

Sebab – sebab Akreditasi C :
- Jumlah dosen yang tidak seimbang dengan kuantitas mahasiswa (1 : 1800). Dosen tetap TI hanya 7 dan yang aktif hanya 3.
- Perbandingan masuk dan keluar minim.
- Mahasiswa yang mengambil TA kebanyakan tidak tepat waktu dalam menyelesaikan TA, sehingga hal inilah yang penyebab utama akreditasi menurun
- Dekan saat portofolio tidak dapat menjawab dengan baik seputar jurusan TI.


Lalu bagaimana solusinya apabila tahun depan minimal kita bisa memperbaiki akreditasi menjadi B?
- Dosen tiap tahun harus ditambah 20 orang lagi
- Jumlah penelitian ditambah
- Minimal harus ada 5 dosen yang mempunyai gelar doktor (S3) dan sering melakukan penelitian.
- Kita bersama – sama melakukan hearing dengan Pimpinan UMB ( temu bicara secara formal dan baik) untuk mengemukakan pendapat dan solusi dari kita. Tidak hanya satu angkatan saja tapi siapapun yang merasa berkepentingan dengan akreditasi ini dan terutama jurusan TI.


dikutip hasil pertemuan dengan Koordinator TA (Ibu Devi) berkaitan dengan Tugas Akhir dan Akreditasi

Laporkan

INFOTEK (Info_Teknologi)

Teknologi Informasi dan Komunikasi
Industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT) telah menjadi bendera baru bagi Norway. Saat ini industri ICT merupakan industri land-based kedua terbesar di Norway berdasarkan pergantian yang terjadi (turnover), dan tidak hanya menciptakan kekayaan tapi juga merupakan pemasok vital bagi sektor bisnis dan umum lainnya. Industri ini terdiri dari berbagai jenis perusahaan berteknologi tinggi yang menciptakan jenis telekomunikasi baru, perangkat keras dan lunak ICT, produk elektronik untuk industri, serta menyediakan layanan konsultasi.
Norwegia merupakan salah satu pengguna ICT per-kapita terbesar di dunia, dengan infrastruktur yang mencakup sistem yang dikembangkan dengan baik dan jaringan kabel fiber optik untuk transmisi dijital. Kapasitas jaringan komunikasi Norwegia mengalami perkembangan pesat, dan sektor telekomunikasi telah melahirkan peneliti dan perusahaan yang mampu bersaing dalam skala internasional. Rangkaian produk yang tersedia termasuk sistem komunikasi satelit, sistem penempatan global, sistem telepon selular, sistem pengelolaan jaringan, sistem transmisi dan teknologi fiber optik.
Perancang perangkat keras Norwegia merupakan kelompok yang inovatif, dan telah mengembangkan beragam produk khusus, seperti sistem konferensi melalui video, peralatan multimedia, transmiter radio dijital, solusi penyimpanan data, terminal kartu kredit dan penyedia tenaga listrik.
Revolusi perangkat lunak Norwegia dipicu oleh perkembangan industri tradisional, seperti minyak, jasa pengiriman dan perikanan. Kebutuhan dari sektor tersebut, serta kemampuan menciptakan serta membiayai solusi dengan teknologi tinggi dengan menekan biaya telah mendorong pengembangan perangkat lunak baru dan terintegrasi. Saat ini terdapat banyak perusahaan di industri ICT yang memasok solusi perangkat lunak dan moduler (termasuk data, customer relations, administratif, dan sistem pengelolaan keuangan) ke hampir seluruh sektor swasta dan publik. Perusahaan Norwegia juga telah menjadi pelopor di bidang telemedicine dan belajar jarak jauh. Solusi canggih mulai dilirik oleh pembeli internasional.
Internet banyak digunakan di Norwegia, dan terus mengalami pertumbuhan secara cepat. Perusahaan Norwegia merupakan yang terdepan dalam bidang teknologi Internet, termasuk pengembangan situs multi fungsi dan Intranet, Web browsers yang sangat cepat, permainan on-line dan solusi e-commerce. Industri ICT Norwegia unggul dalam menemulkan solusi yang mudah digunakan, yang memprioritaskan pengguna dan interaksi antar individu.

INFOTEK (Info_Teknologi)

Disadari atau tidak, dunia telah berubah. Dewasa ini kita telah hidup dalam era informasi/global. Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu. Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global. Bukti nyata telah menunjukkan bahwa negara-negara yang telah mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam semua sektor pemerintahan, termasuk pendidikan semakin berhasil meningkatkan kualitas hidup bangsanya. Oleh karena itu, setiap negara mulai menyadari dan menerapkan TIK dalam semua sektor pemerintahan, termasuk pendidikan untuk membangun dan membudayakan masyarakat berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global.